Kamis, 27 Juni 2013

Menumbuhkembangkan Jiwa Entrepreneurship Mulai Dari Kehidupan Di Kampus


 Entrepreneurship adalah penerapan kreatifitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap harinya. (Thomas W Zimmerer). Sedangkan menurut Hisrich, R.D. dkk., (2005) dalam bukunya Entrepreneurship” Edisi 6. Entrepreneurship adalah jiwa entrepreneur yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas serta kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.
Fenomena yang terjadi saat ini di Indonesia pengangguran mencapai kurang lebih 7.000.000 orang tamatan sarjana (data statistik 2012), hal tersebut merupakan permasalahan yang signifikan melanda negeri ini. Sedangkan sebuah negara akan terjamin stabilitas ekonominya jika masyarakatnya 2% mampu menjadi entrepreneur atau wirausahawan. Jika masyarakat negeri ini mampu menjadi pencipta lapangan pekerjaan sejak muda, maka dipastikan permasalahan-permasalahan negeri ini akan tertuntaskan, negeri ini akan lebih produktif, lebih sejahtera, kemiskinan tertuntaskan, anak bangsanya mampu sekolah tinggi, lapangan pekerjaan dalam negeri banyak hingga tidak perlu mencari kerja di luar negeri, dan sedikit demi sedikit mampu melunasi hutang-hutang negeri ini pada pihak asing tersebut.
Mahasiswa dan kampus adalah miniatur Negara. Kehidupan kampus bagi mahasiswa merupakan kehidupan yang homogen untuk membentuk kedewasaan diri, kemandirian dan kesejahteraan bagi dirinya juga orang lain. Untuk menciptakan sikap dan jiwa entrepreneurship dan mengembangkanya dalam bentuk pengaplikasian, materi-materi kuliah perlu lebih persuasif dalam membahasnya, pun begitu perlu diadakanya seminar-seminar baik dalam kampus maupun di luar kampus oleh pemerintah di bidang ekonomi dan pendidikan. Jika telah terbentuk jiwa dan mindset entrepreneurship  dalam diri mahasiswa maka mahasiswa dapat memulai usahanya seperti;
·         Membuat dan menjual handmade dan aksesoris dari kain flannel, kain perca, motek-motek dll.
·         Menjadi agen buku-buku bestseller dan buku yang dibutuhkan mahasiswa.
·         Menjadi guru privat untuk SD, SMP, SMA atau mahasiswa lainya dari materi kuliah yang kita kuasi.
·         Usaha di bidang Jasa seperti instalasi komputer, sewa, dll
·         Menjadi agen pakaian-pakaian trendi, barang-barang terbaru dll.
·         Jual makanan-makanan kuliner yang ringan.
Dengan demikian mahasiswa akan lebih mandiri untuk tidak bergantung pada orang tua, sikap dan perilaku akan lebih dewasa karena dituntut untuk berani, bertanggungjawab, displin dan profesional dalam bisnis yang ditekuni. Pada saat melakukan usaha tersebut mahasiswa dapat bekerjasama dengan rekannya yang lain baik dari kalangan mahasiswa, dosen atau patner di luar kampus. Dari permulaan kecil tersebut dapat dipastikan akan tercipta lapangan pekerjaan pasca kuliah seperti;
·         Terciptanya home industry yang memproduksi handmade dan aksesoris.
·         Membuka toko buku.
·         Membuka lembaga bimbingan belajar dan kursus.
·         Membuka gerai jasa instalasi computer.
·         Membuka gerai busana trendi atau barang-barang terbaru.
·         Membuka kedai kuliner.
Sehingga para tamatan sarjana akan terkurangi dari status pengangguran. Dipastikan juga masa depanya akan terjamin, dengan begitu keluarga, kerabat dan orang serta daerah  di sekitarnya akan ikut sejahtera. Jika 50% dari setiap tahunnya tamatan serjana yang ada di perguruan tinggi yang ada di Indonesia bisa menjadi entrepernur sejak kuliah hingga pasca kuliah maka sedikit demi sedikit tuntas permasalahan Indonesia.