Minggu, 15 April 2012

Rehat, Renungan, Restart Diri

Bila Hijab Terkoyak

Wahai cermin hati sejati…

Kujaga untuk tetap bersemayam dan putih

Kutundukkan mata, telinga, bibir menghujam terpatri

Hingga ingin kutemui penghambaan diri yang murni

Duhai mata yang melepaskan panah sesaat

Engkaulah pembunuh tak mematikan badan

Duhai pengumbar pandangan tuk pencari nikmat

Tak ada indah kecuali mata hati yang terbeban

Wahai telinga yang menganga mendengar

Tidakkah peka bila suara itu hanya hingar bingar ?!

Wahai pendengar suara malapetaka akhirat !

Bilakah suaraNya lebih elok kau pikat

Duhai bibir yang melontarkan tombak tajam

Engkaulah pemikat sesat sejati yang merayu

Cukuplah berucap hikmah dari fikir yang dalam

Hingga perhitunganmu kelak lebih bermutu

Menengadah, menatapnya, hati ini, berdisir halus

Oh… merekah, indah, namun menyayat, bak pedang menghunus

Ada sesuatu terkoyak, robek, menganga, perih…

Oh… hijabku tersingkap, Astaghfirullah… hatiku pedih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar